News Update :

Written By Infokom Golkar Dairi on Selasa, 27 Maret 2012 | 18.59

Golkar Dairi “Diserang” Saut Ungkap Realita

Liputan : Mansai Marbun LG

Sidikalang,  (SURA) : Ada keluh kesah yang muncul tatkala manusia mengalami hal buruk atau hal yang tidak menguntungkan. Bukan karena disebabkan oleh sebuah kesadaran, namun lebih cenderung pada akibat dari sebuah keinginan yang tidak tercapai. Dengan berbagai dalih, manusia sering malakukan upaya-upaya untuk melawan keadaan yang tidak menguntungkan, yang penting keinginan mereka tercapai.
Ada sebuah sisi yang terkadang selalu dilupakan oleh umat manusia dalam mengarungi kehidupan dari berbagai aspek. Perencanaan manusia sebenarnya bukan satu-satunya penentu keberhasilan sebuah keinginan. Namun pada hakekatnya ada sebuah kekuatan besar yang  mengendalikan alur kehidupan dunia fana, dan kekuatan tersebut di namakan Kehendak Yang Maha Kuasa. Sadar atau tidak, setuju atau-pun tidak, maka fakta ini tidak dapat terbantahkan.

Demikian disampaikan Saut Martua Ujung anggota DPRD Dairi menanggapi berbagai informasi yang memcoba menyerang partai Golkar Dairi khususnya Ketua DPD II Partai Golkar Dairi yang juga Bupati Dairi itu.

Menurutnya, selaku partai yang dicintai masyarakat Dairi dan sukses mengusung kadernya menjadi pemimpin di Dairi, wajar mendapat berbagai serangan bahkan hingga membabi buta lewat media dan yang lainnya. Hal ini dikatakannya atas adanya tudingan sejumlah orang yang mengaku “tokoh atau pengamat” pembangunan Dairi bahwa Dairi ini hanya milik sekelompok orang atau kroni Bupati Dairi.

Terkait dengan praktek yang dituding sistym monopoli soal proyek di Dairi, Saut Martua Ujung menilai bahwa hal itu tidak lebih dari teriakan rasa kecewa. Ada mekanisme dan aturan  dalam Undang-undang sebagai panglima landasan menjalankan berbagai kegiatan program pembangunan termasuk didalamnya  proses tender proyek, katanya.

Dan saya tidak berniat menyerang siapapun. Yang pasti pada zaman sebelum kepemimpinan KRA. Johnny Sitohang Adinegoro sebagai Bupati Dairi, semua rekanan berlapang dada melihat bagaimana proses tender proyek yang dipertontonkan hingga ada julukan pada seseorang “Bupati” bayangan, katanya.

Soal Distributor pupuk di Kab. Dairi, menurut Saut, Bupati Dairi bukan hanya merekomendasi kadernya yang bergabung pada partai. Sebab sepengetahuannya, ada juga Distributor Pupuk di Kabupaten Dairi tidak ada kaitan dengan partai dan diberikan rekomendasi, katanya.

Terkait dengan Pilkades Lae Itam yang dituding bahwa Ketua DPD II Partai Golkar Dairi melakukan intervensi, Saut Martua berkomentar diplomatis. “Sepengetahuan kita, partai lain juga ada yang berperan untuk menyukseskan salah satu kadidat calon kepala desa, mengapa hanya Partai Golkar yang dianggap intervensi? Ini kan tidak fair. Kita harap masyarakat Dairi dapat melihat realita. Maka itu perlu dipahami bahwa perencanaan manusia sebenarnya bukan penentu keberhasilan, tapi Kehendak Yang Maha Kuasa. Sadar atau tidak, setuju ataupun tidak, fakta ini tidak dapat terbantahkan, katanya mengulang. (LG)


Sekilas Profil Desa Gundaling

Written By Infokom Golkar Dairi on Rabu, 14 Maret 2012 | 07.30


Melirik Keluh-kesah Masyarakat 
Desa Gundaling, Kec. Gunung Sitember
 Liputan : Mansai Marbun LG & Tim

Gunung Sitember, (SURA) : Desa Gundaling resmi menjadi sebuah desa di Kecamatan Gunung Sitember pada tahun 2001 yang silam dimekarkan dari Desa Batu Gungun. Kini Desa Gundaling merupakan salah satu desa yang mayoritas penduduknya sebagai petani dan masih banyak hidup digaris kemiskinan.

Menurut data yang dihimpun SURA dari aparat Pemerintahan Desa setempat, sebanyak 257 KK masyarakat berdomisili di desa itu dengan jumlah penduduk 1.114 jiwa (Sensus penduduk tahun 2010 sampai 2011) tersebar pada 8 (delapan) dusun mengitari lereng-lereng gunung yang menjulang yakni, Dusun Gundaling 1 (sebagai ibukota desa), Dusun Gundaling 2, Dusun Jampalan, Dusun Bersama, Dusun Dolok Manolong, Dusun Batu Marsaong, Dusun Lau Pangkuruken dan Dusun Lubuk Tinggi.

Secara khusus tim SKU “Suara Rakyat” (SURA) telah menjelajahi sebahagian besar desa itu, menerobos hingga ke pelosok-pelosok dusun yang saat ini masih sangat memperihatinkan. Sulitnya sarana jalan dikarenakan letak geografis alam yang berbukit. Sebagian besar jalan masih berlumpur kala musim hujan, dan ditambah lagi ada yang sangat terjal dan curam  membuat pembanunan sarana jalan di sekitar desa ini sangat memberatkan tim teknis dalam melaukan pemetaan jalan desa.

Pantaun SURA langsung dari seputar Desa Gundaling, yang menjadi kendala utama masyarakat setempat dalam memberhasilkan tingkat perekonomiannya, adalah sulitnya sarana jalan pada sejumlah dusun sebab sarana jalan dimaksud masih kondisi jalan tanah dan jalan berbatu. Saksikan tanyangannya di sini http://www.youtube.com/watch?v=2OhPjE3SzCU

Hal ini mengakibatkan biaya angkut hasil pertanian jadi terbeban karena kendaraan yang digunakan masyarakat setempat adalah mobil gardan 2 (dua) jenis hartop dari dusun lainnya menuju jalan beraspal yakni Desa Gundaling 1 atau langsung menuju Desa Gunung Sitember ibukota kecamatan yang diperkirakan sekitar 6-7 Kilometer.

Selain sulitnya sarana jalan penghubung pada sejumlah dusun di Desa Gundaling itu, pada sisi lain tekanan ekonomi masyarakat saat ini semakin lengkap. Sebab hingga saat ini sejumlah dusun masih ada yang belum dialiri arus listrik yakni, Dusun Dolok Manolong, Dusun Lubuk Tinggi, dan Dusun Batu Marsoang.

Pencabutan subsidi BBM minyak tanah ibarat “bumbum” pelengkap peliknya ekonomi rakyat sebab harga minyak tanah per liter meroket antara Rp.20 hingga Rp.25 per liter. Kendati harga itu bagai mencekik leher, terpaksa masyarakat harus membelinya untuk kebutuhan lampu penerang kala malam tiba (lampu teplok).

Informasi lain yang dihimpun SURA tentang Desa Gundaling ini, diketahui bangunan Sekolah Dasar (SD) telah ada sebanyak 2 unit yakni SD Negeri 035949, dan SD Inpres Lau Pengkuruken. Sementara untuk jenjang pendidikan SMP, bagi yang memilih sekolah di SMP Negeri 1 Kecamatan Gunung Sitember (Ibukota Kecamatan), para murid terpaksa berjalan kaki menempuh jarak 6-7 Kilometer sekali jalan (PP 12-14 Km) setiap hari dan menjadi rutinitas bagi generasi penerus Desa Gundaling itu.
Pantauan SURA saat melirik keluh-kesah masyarakat Desa Gundaling saat berpapasan dengan sejumlah anak sekolah SMP hendak pulang usai jam sekolah, tampak semangat yang tinggi terpancar dari wajah mereka.
Pulang Sekolah : Murid SMP N 1 Kec. Gunung Sitember, Kab. Dairi, Provinsi Sumatera Utara dari Desa Gundaling
Beberapa diantara mereka (lelaki), terpaksa buka baju yang ketika itu sedang turun. Baju itu diselamatkan ke dalam tas dan tidak ketinggalan sebagian lagi ada yang menyelamatkan sepatu masing-masing dan berjalan menyusuri menuju desa (dusun) tanpa alas kaki. Untuk mengusir rasa lelah selama perjalanan, kadang terlihat canda gurau sesama mereka. Rasa lapar dan haus pun sirna mengingat pentingnya pendidikan bagi generasi penerus bangsa ini.

Sementara sarana kesehatan telah tersedia yakni 1 unit Puskesmas Pembantu (PUSTU) yang berada di Desa Gundaling 2, dan 1 unit Pos Kesehatan Desa (POSKESDES) berada di Desa Gundalaing 1.
Sumber pencaharian masyarakat mayoritas menggantungkan hidup dari hasil pertanian dengan komoditi unggulan yakni Jagung, Cabai, Kopi, dan Kemiri.

Perlahan tapi pasti kesulitan sarana jalan di Desa Gundaling akan terjawab. Hal ini terlihat dari pengucuran dana PNPM ke desa ini tergolong sangat lumayan besar. Terkihat dari salah satu pelaksanaan pekerjaan PNPM yakni perkerasan jalan dari Dusun Lau Pengkuruken ke Desa Gundaling 1 (jalan lingkar).

Dari salah satu plank merek, diketahui pembangunan perkerasan jalan (Telford) sepanjang 2700 Meter, dengan besaran biaya Rp. 348.800.000,- sedang dikerjakan bahkan mencapai 500 Meter dengan kucuran dana hingga mencapai lebih kurang sebesar Rp. 500 Juta. Semoga keluh-kesah masyarakat Desa Gundaling, Kec. Gunung Sitember, Kabupaten Dairi yang dipimpin Osman Sihombing (Kepala Desa) bisa terjawab dengan adanya kerjasama yang baik antara masyarakat desa untuk mendukung suksesnya pembangunan.

Pelanggan PLN Mengeluh

Written By Infokom Golkar Dairi on Senin, 12 Maret 2012 | 08.04



Liputan : Tim SKU Suara Rakyat

Sidikalang, (SURA) : Sudah jatuh, lagi ditimpa tangga. Peribahasa inilah yang dialami sejumlah masyarakat Dairi yang mengeluhkan pelayanan PLN Sidikalang. Hal ini diungkapkan masyarakat dari 3 (tiga) kecamatan yang ada di Kab. Dairi kepada tim SURA yang menelusuri berbagai masalah terkait pelayanan PLN Sidikalang kepada pelanggannya.
Mulai dari masalah tagihan listrik yang diduga berlaku “se-suka gue”, hingga memberatkan konsumen pengguna arus listrik dan sering padam tanpa ada pemberitahuan resmi dari pihak PLN khususnya di desa-desa bahkan kadang di pusat kota Sidikalang.
Yang paling fatal akhir-akhir keluhan masyarakat, adanya pemasangan baru arus listrik di sejumlah desa yang menuding pihak PLN Sidikalang justru mempermainkan masyarakat. Sejumlah uang sudah dibayarkan kepada pihak yang menangani pemasangan baru arus listrik dengan jumlah yang lumayan besar, namun bertahun-tahun ditunggu, meteran listrik yang dijanjikan tak kunjung dipasang. 
Seperti yang dikeluh masyarakat Desa Gundaling, Kec. Gunung Sitember khususnya yang tinggal di Dusun Bersama,  kepada SURA mengungkapkan, 11 KK di dusun itu telah tersambung arus listrik beberapa tahun silam.
Warga yang mengaku marga Naibaho itu mengisahkan,  pembayaran sebesar Rp. 2 Juta per KK termasuk biaya sambungan dan meteran telah dilunaskan. Namun saat petugas melakukan penyambungan arus, meteran yang didatangkan hanya ada 3 (tiga) unit. Dan hingga sekarang ini, dari 11 KK dibagi dari 3 meteran listrik yang mengakibatkan keterbatasan arus listrik untuk digunakan, katanya.
“Kadang untuk menghidupkan TV sebagai sarana hiburan kami di dusun ini terkedala sebab arus listrik tidak mampu oleh batasan meteran yang berukuran 900 W ke beberapa rumah”, beber Naibaho di Dusun Bersama, Desa Gundaling belum lama ini seraya berharap agar pihak PLN berkenan meninjau keluhan mereka.
Sementara itu, masyarakat di Desa Linggaraja I, khususnya warga Dusun Lae Sikurang I dan Lae Sikurang II, juga mengeluhkan pelayanan PLN terkait meteran listrik.
Informasi yang dihimpun SURA dari sejumlah warga setempat belum lama ini, mengungkapkan, sebanyak 23 KK dari dua dusun telah dilakukan penyambungan baru arus listrik. Sebagian warga telah membayar sebesar Rp.3.800.000 per KK dan bahkan keseluruhan sudah lunas. Namun sayangnya, pihak yang memasang instalasi listrik ke dua dusun ini, hanya dipasang 1 (satu) meteran 5000 W. Dari meteran ini dibagi pada 23 KK pengguna arus listrik.
Pembayaran rekening listrik per bulannya kepada PLN, menurut warga dengan sistem dibagi bersama (23 KK) dari beban yang ditagihkan. Hal ini mengakibatkan ketimpangan soal pengguna arus listrik mengingat tingkat ekonomi warga yang tidak sama.
Sedangkan di Kec. Parbuluan, Kamis 8 Maret 2012, pihak PLN melakukan pemutusan arus listrik kepada 11 KK pelanggan baru pengguna arus listrik  tepatnya ke Dusun Tombak Simbolon. Pemutusan itu dilakukan setelah mereka nikmati 3 (tiga) hari penerangan lampu listrik (menyala).
Penyambungan baru ke Dusun Tombak Simbolon juga sama dengan beberapa daerah lainnya yakni memainkan meteran listrik. Sebelumnya disepakati oleh pihak petugas instalasi akan menyanggupi per KK dilengkapi dengan meteran listrik. Sebagian telah melakukan pembayaran lunas dengan besaran biaya Rp. 3 Juta per KK.
Diketahui, sebanyak 5 KK telah melakukan pembayaran lunas dan sebagian masih mencicil. Dari 11 KK yang dilakukan sambungan baru, meteran arus listrik yang disanggupi pihak petugas instalasi listrik hanya 3 unit yang dipasang hingga saat ini. Saat PLN Sidikalang melakukan pemutusan arus, kabel (foto hal 01) disita PLN Sidikalang dan diamankan.
Kepala PLN Sidikalang saat ditemui Tim SURA ke kantor PLN Sidikalang, Senin 12 Maret 2012 tidak berhasil untuk memberikan tanggapan seputar masalah pelayanan PLN Sidikalang yang dikeluhkan sejumlah warga Dairi.

Categories

 
Copyright © 2011. SUARA RAKYAT . All Rights Reserved.
Company Info | Contact Us | Privacy policy | Term of use | Widget | Advertise with Us | Site map
Template Design by Creating Website. Inspired from Metamorph RocketTheme