News Update :
Home » » Hasil Tani "Berat Diongkos"

Hasil Tani "Berat Diongkos"

Written By Infokom Golkar Dairi on Selasa, 08 November 2011 | 16.01

Petani dari Dusun Labah Raja dan Dusun Tanjung Harapan

Kondisi Jalan Memprihatinkan,

Hasil Pertanian Berat Diongkos

Liputan : Tim SKU SURA

Siempat Nempu Hilir, (SURA) : Buruknya kondisi jalan di sebagian Kecamatan Siempat Nempu Hilir, Kab. Dairi membuat sejumlah dusun tidak bisa dilalui kendaraan khsusnya roda empat untuk mengangkut hasil pertanian. Inilah keluhan warga Dusun Labah Raja dan Dusun Tanjung Harapan, Desa Lae Itam, yang disampaikan kepada Pemkab. Dairi melalui Tim SURA Selasa, (1/11) ketika meliput ke daerah ini.

Menurut Kepala Dusun Tanjung Harapan, Johannes Manalu didampingi warga Desa Lae Itam Jenni Cibro dan Daud Sibarani, menuturkan kepada SURA, jalan yang sangat sulit dilalui kendaraan roda empat hanya tinggal sekitar 400 Meter lagi. Hal itu dikarenakan kondisi jalan sangat terjal dan curam. Dulunya jalan itu sudah dilakukan perkerasan namun sudah hancur total karena terkikis air dan sebagian telah berantakan akibat dilintasi kendaraan gerdang 4 alias pedati, kata mereka.

Ditambahkan mereka, masyarakat pada 2 dusun ini yang berjumlah sekitar 60 Kepala Keluarga (KK) umumnya adalah petani. Hasil tani tergolong sangat memuaskan antara lain, tanaman jagung, kemiri, pisang barangan, durian dan tanaman lainnya. Namun akibat sulitnya sarana jalan mengakibatkan hasil pertanian mereka “Berat Diongkos” sehingga hasil yang diharapkan dari penjualan hasil tani itu untuk memenuhi kebutuhan hidup, jauh dari yang diharapkan.

Diuraikan, biaya angkut hasil tani dari Dusun Labah Raja dan Dusun Tanjung Harapan ke Dusun Pahlawan cukup besar tergantung hasil tanaman yang akan dijual. “Kalau biji jagung Rp.250 per Kg, kemiri Rp.500 per Kg, pisang barangan Rp.1.200 per sisir, dan buah durian bisa mencapai hampir 50 persen dari harga per angkat. Itupun, kadang kala pedati yang bersedia untuk mengangkut hasil tani masih sangat terbatas. Maka itu, kadang buah durian tidak lagi kami jual karena kesulitan transportasi angkutan, kisah mereka pada SURA saat meninjau kondisi jalan yang buruk itu.

Menyangkut keberadaan jalan menuju Dusun Labah Raja dan Dusun Tanjung Harapan yang sudah dibuka itu, menurut Kepala Dusun Tanjung Harapan Johannes Manalu menjelaskan, bahwa pembukaan jalan itu dari dana PNPM beberapa tahun lalu. Saat itu, pembukaan jalan dilakukan dengan menggunakan alat berat (Bulldozer). Namun kami kecewa dengan rekanan yang mengerjakannya karena hanya dilakukan pengikisan badan jalan. Sebelumnya, kami juga selalu rutin bergotong royong sehingga pekerjaan rekanan itu kurang memuaskan, tutur Jenni Cibro dan dibenarkan Daud Sibarani.

Sementara hasil tani yang sangat diandalkan masyarakat dari 2 dusun itu adalah pisang barangan yang menurut mereka, rata-rata dalam satu rumah tangga bisa menghasilkan 100 sisir pisang per 2 minggunya.

Dengan diterbitkannya berita ini, masyarakat dari 2 dusun yakni Dusun Labah Raja dan Dusun Tanjung Harapan mengharapkan kiranya Pemkab. Dairi dapat mengatasi kendala yang mereka hadapi yaitu perbaikan jalan sekitar 400 Meter untuk kelancaran transportasi khususnya untuk mengangkut hasil pertanian.


0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © 2011. SUARA RAKYAT . All Rights Reserved.
Company Info | Contact Us | Privacy policy | Term of use | Widget | Advertise with Us | Site map
Template Design by Creating Website. Inspired from Metamorph RocketTheme