News Update :
Home » »

Written By Infokom Golkar Dairi on Kamis, 22 Desember 2011 | 16.50

Membongkar Setitik Kelemahan Dibalik Segudang Keunggulan

Sidikalang, (SURA) : Tidak terasa tahun 2011 akan segera berakhir. Hari-hari tanpa terasa berlalu begitu cepat hingga kini kita sudah mamasuki bulan Desember. Sudah barang pasti pada hari-hari yang kita lalui begitu banyak tantangan yang dihadapi. Seiring dengan itu, secara khusus media ini mempunyai catatan tersendiri terkait dengan program Pemkab. Dairi selama tahun 2011 dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat Dairi. Segudang keberhasilan tahun 2010 yang telah dicapai Pemkab. Dairi telah kami himpun (Baca Koran SURA Halaman 06-07).

Pencapaian keberhasilan itu merupakan adanya kerja keras yang dilakukan jajaran Pemkab. Dairi mulai dari Bupati Dairi, KRA. Johnny Sitohang Adinegoro, Wakil Bupati Dairi Irwansyah Pasi, SH dan Sekdakab. Dairi Drs. Arsenius Marbun, MMA hingga pada staf yang paling bawah dalam mengimplementasikan mottonya Bekerja Untuk Rakyat yang bisa saling menopang dan saling mendukung dalam menjalankan program mengacu pada visi-misi Pemkab. Dairi. Yang pasti, menurut catatan media ini (SURA-red) dibalik beberapa keberhasilan program Pemkab. Dairi itu, yang kami istilahkan segudang keberhasilan, juga menyimpan setitik kelemaman khsusnya pada sejumlah SKPD di lingkungan Pemkab. Dairi yang secara disadari atau tidak, bila hal ini tidak segera diatasi oleh pucuk pimpinan Pemerintah Kabupaten Dairi akan berdampak pada berbagai kelemahan.

Secara umum dalam dunia kerja, memang hal yang mustahil seorang diri dapat menggapai kesuksesan tanpa dukungan solid orang-orang lain di belakangnya. Tentunya sebuah kesuksesan bisa diraih dengan kerja sama tim. Syarat mutlak dalam satu tim sangat diperlukan menanamkan dalam diri bahwa tim itu punya tujuan yang sama. Dengan begitu, seluruh anggota yang tergabung didalamnya, punya antusias yang tinggi dalam mencapai tujuan.

Bupati Dairi KRA. Johnny Sitohang Adinegoro sangat menyadari akan hal ini. Maka untuk menggebrak berbagai program pelayanan Pemkab. Dairi itu, kini Pemkab. Dairi telah memiliki Tim Bekerja Untuk Rakyat yang terdiri dari 3 (tiga) kelompok. Dan hasilnya, cukup membanggakan lewat berbagai gerakan yang dilakukan dalam pelayanan langsung kepada masyarakat saat turun ke desa yang dikunjungi.

Sisi Kelemahan :
Pada edisi 44 Bulan Desember ini, SKU Suara Rakyat (SURA) untuk edisi akhir tahun 2011, akan membongkar berbagai kekurangan di jajaran Pemkab. Dairi yang sangat perlu dijadikan sebagai bahan intropeksi atau masukan yang akhir-akhir ini semakin mencuat ke permukaan. Bahkan kadang jadi bahan perbincangan antara lain :

Sangat diperlukan adanya komunikasi yang efektif antaranggota tim secara periodik untuk tujuan monitoring (misalnya: sudah seberapa jauh tugas diselesaikan) dan koreksi (misalnya: apakah ada kesalahan yang perlu diperbaiki dalam menyelesaikan tugas yang telah ditentukan dan sudah dijalankan). Berikut setitik kelemahan yang dihimpun SURA.

Miscommunication:
Sekaitan itu, hasil pentauan SURA tahun 2011 pada sejumlah SKPD lingkungan Pemkab. Dairi yang mencuat antara lain, adanya terjadi miscommunication. Buktinya, sejumlah staf pada Dinas tertentu ada yang tidak saling sahutan “marsikete” bahkan baik antara pimpinan dengan stafnya. Parahnya, miscommunication ini sudah meluas hingga pada titik “Ego sektoral” yang berdampak terjadinya kurang harmonis antar lintas SKPD Pemkab. Dairi. Salah satu contoh kecil merupakan fakta yang bisa dicermati pada gambar depan halaman koran ini, dimana Bupati Dairi dikelilingi para pimpinan SKPD. Foto itu dihimpun SURA Senin, (12/12) dari situs resmi Pemkab. Dairi yakni, dairikab.go.id.

Pada situs resmi Pemkab. Dairi itu, diketahui sebanyak 30 orang pejabat SKPD terdaftar/ditampilkan. Namun sayangnya, ada dua instansi yang tidak muncul yakni, Sekretaris Dewan (Sekwan) dan salah satu Perumda Kab. Dairi yaitu PD Pasar. Hal ini layak menjadi pertanyaan mengapa ke dua intansi ini tidak muncul atau tidak dimunculkan pada situs resmi Pemkab. Dairi hingga berita ini diterbitkan.

Fakta lain yang tergolong aneh malah dipertontonkan bukti adanya “Egosentris” yang diindikasikan telah terjadi sejak lama pada sejumlah SKPD Dairi, yaitu seorang pimpinan malah mengadukan stafnya ke Polres Dairi hanya karena masalah sepele. Sulit digambarkan hanya atas dasar SMS saja, seorang stafnya dituduh telah memfitnah atau melakukan pencemaran nama baik.

Hubungan buruk dengan Insan Pers
Selama tahun 2011, hubungan Pemkab. Dairi dengan insan Pers tergolong merosot dan bahkan bisa dikatakan lumayan buruk. Hal ini terbukti dari semakin minimnya minat para pemburu berita (Wartawan) yang bertugas di Kabupaten Dairi mengikuti dan mengekpos berbagai kegiatan yang digelar Pemkab. Dairi walau itu kegiatan akbar. Hubungan buruk itu semakin diperparah dengan adanya kasus sejumlah Wartawan di Dairi yang mengadukan Ketua DPD II Partai Golkar Dairi yang juga Bupati Dairi ke Poldasu hanya atas dasar rasa ketersinggungan.

Ketika itu Ketua DPD II Partai Golkar Dairi dianggap menghina profesi wartawan lewat ucapannya saat menyampaikan arahan dan bimbingan dalam kapasitas sebagai Ketua DPD II Partai Golkar Dairi kepada kader Golkar yang mengikuti acara Diklat Instruktur dan Pelantikan Lembaga Pengelolaan Kader (LPK) Partai Golkar Dairi di Gedung Balai Budaya Sidikalang pada tanggal 1 Juli 2011 silam.

Menyikapi masalah itu, oleh Infokom Golkar Dairi Mansai Marbun LG berkonsultasi dengan sejumlah orang yang dianggap layak dan mampu membantu mengatasinya. Komunikasi Infokom Golkar Dairi saat itu meminta saran dan berdiskusi dengan sejumlah orang yang dianggap layak memberikan solusi atas masalah itu.

Tapi sayangnya, mereka yang dianggap mampu dan diharapkan, hanya memberi jawaban pil pahit yakni, “Belum ada petunjuk Bos”. Tampaknya, kebijakan dari mereka orang-orang yang dianggap berkompeten masih lebih berpihak kepada orang yang berkarya kata dari pada berkarya nyata. Akhirnya, mereka yang tulus berkarya nyata untuk kemajuan Kabupaten Dairi semakin lemah dan tidak berdaya, nyaris “Pingsan”

Luka hati yang tertanam di lubuk sanubari khususnya sejumlah pemburu berita (wartawan) masih berlarut-larut hingga kini sudah memasuki bulan Desember 2011 tanpa adanya solusi terbaik ditemukan untuk dilaksanakan.

Ilustrasi yang terjadi 2011
Ibarat perahu yang sedang berlayar ditengah gelombang samudera, semua hanya bertumpu kepada sang nakhoda untuk memberikan keselamatan. Sementara sejumlah Anak Buah Kapal (ABK) yang sebelumnya diharapkan bisa saling menopang baik dalam suka dan duka, hanya bergantung pada petunjuk sang nakhoda ditengah semakin kuatnya hembusan angin di tengah lautan. Ironisnya, kondisi ombak itu belum reda, malah muncul banyak “siluman” mengaku bagian dari ABK kapal yang sedang berlayar. Tampil selalu sibuk ternyanta dia tak lebih dari “udang dibalik batu” alias "kepentingan parjambaron".

Pelihara Kepinding
Ada istilah baru pada tahun 2011 yang muncul dari Bupati Dairi. Dalam kapasitasnya sebagai Ketua Golkar Dairi saat sampaikan arahan dan bimbingan selalu menegaskan, “Mari sama-sama kita membasmi bila ada “kepinding” (Tanga) yang menempel, agar kita nyaman dalam menjalankan berbagai program”.

Namun sayangnya sejumlah orang berkompeten justru memelihara, merawat bahkan mengasuh sejumlah “kepinding” yang penuh kelicikan hingga beranak pinak di bumi Dairi ini. Mungkin ciri-ciri “Kepinding” karbitan yang kami intai selama ini antara lain, selalu melontarkan kalimat “kalau bukan sekarang, kapan lagi?, Ini kesempatan, apa upahku yang telah berbuat?.

“Kepinding” cenderung mengatasnamakan perjuangan hingga kadang mengeluarkan jurus gurindam barus (Mop). Paling parahnya, “kepinding” itu mampu mempecundangi orang-orang berkompeten pada sejumlah instansi Pemerintah Dairi.

Tampaknya, lagu siterang bulan oknum “kepinding” masih lebih mujarap “meninabobo”-kan sejumlah orang yang dipercaya untuk mengambil kebijakan dan keputusan di negri ini. Inilah gambaran setitik kelemahan dibalik segudang kelebihan Pemkab. Dairi pada tahun 2011 versi SURA. Semoga bisa menjadi masukan sebagai bahan deteksi titik kelemahan yang sedang terjadi pada kegiatan yang sedang berjalan. Dengan harapan, semoga pada tahun 2012 bisa dilakukan perubahan sistem yang solid demi suksesnya program yang sudah direncanakan.

Akhir kata, “Selamat Tahun Baru 1-1-2012”. (Mansai Marbun LG)

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © 2011. SUARA RAKYAT . All Rights Reserved.
Company Info | Contact Us | Privacy policy | Term of use | Widget | Advertise with Us | Site map
Template Design by Creating Website. Inspired from Metamorph RocketTheme